Kita sering mendengar kata Market Your
self atau dengan kata memasarkan diri kita. Sebagai member dari Indonesia
Marketing Association (IMA) hal ini tentu penting untuk diketahui bagaimana
kita memasarkan diri saat mencari pekerjaan dan diharapkan akan lebih unggul
dan berkualitas
Apa saja kiat/kunci nya agar anda
berhasil memasarkan diri anda? Menurut Hermawan, setidaknya ada 9 (sembilan).
1. segmentation
Anda harus melihat pasar secara
kreatif. Definisikan/tentukan pasar anda. Bukankah diluar sana begitu banyak
perusahaan yang sedang menanti anda. Jangan melamar sembarangan/sekenanya.
Kenalilah diri anda dan kemana anda kira-kira akan masuk.
Di hadapan anda juga ada jalur karir.
Sudahkah anda tentukan kemana anda akan menuju? Kenali apa/siapa yang dapat
mempengaruhi jalan karir anda. Dengan kawan selevel, amatilah mereka. Apa beda
anda dengan mereka? Sehingga anda pikir, nantinya anda akan menjadi orang yang
“terpilih” oleh pasar anda .
Jika anda belum menemukan
diferensiasi/pembeda, upayakan untuk menciptakannya. Pasti ada! Apa yang tidak
mampu anda lakukan, mungkin orang lain mampu. Apa yang orang lain tak
memiliki/tak mampu mengerjakan, sangat mungkin anda memilikinya dan mampu anda
kerjakan.
Jangan lupa bahwa memilih pasar secara
kreatif berarti anda harus memiliki/menyiapkan sumber dayanya.
2. Targetting
Tindakan memilih sasaran disebut targetting. Apa target
karir/posisi yang anda inginkan? Fokuslah kesana. Namun ‘fokus’ saja belum
cukup, karena “pasar” itu memiliki keinginan. Yang dimaksud keinginan adalah
kualifikasi.
Ada syarat untuk meraih sesuatu.
Persiapkan diri anda dengan sumber daya yang disyaratkan oleh pasar anda. Untuk
posisi tertentu, misalnya, pelajarilah kualifikasinya. Sudahkah anda menyiapkan
semuanya? Jika sudah, tentukan target anda. Pilihlah jalur mana yang akan anda
raih.
Atau dapat saja dibalik. Berangkat dari
sumber daya (potensi) yang sudah ada dalam diri anda. Diferensiasi apa yang
sudah anda miliki? Apa yang membuat anda berbeda dengan orang lain? Ketika
sumber daya anda sendiri dapat anda kenali dengan baik, akan lebih mudah untuk
memilih target market anda.
Mula-mula kenali potensi dan kekuatan
diri. Kemudian pastikan bahwa pasar yang anda tuju mempunyai keungkinan yang
besar untuk menerima anda. Lalu bidiklah pasar anda. Gunakan waktu, energi dan
pikiran anda untuk target utama anda. Alokasikan waktu, energi dan pikiran
untuk target utama. Baru sisanya, untuk target ke dua. Untuk yang bukan target,
tak perlu anda alokasikan waktu, energi dan pikiran anda.
3. Positioning
Positioning bermakna lead your customer
credibly.
Anda harus membuat customer percaya bahwa anda ada dalam positioning itu. Positioning mencerminkan apa yang
mampu anda berikan kepada pasar anda. Jika anda sudah masuk dalam perusahaan,
positioning adalah tindakan bagaimana memposisikan anda supaya beda dengan yang
lain.
Mungkin anda sama-sama salesman,
sama-sama akuntan, sama-sama operator, sama-sama supervisor, sama-sama
manajer,sama-sama area manajer, namun buatlah diri anda berbeda dengan
manajer/area manajer yang lain. Dengan demikian, persaingan itu akan menjadi
lebih sehat.
Lihat kemampuan dan potensi diri.
Buatlah semua orang percaya bahwa anda memang unik. Buktikan keunikan tersebut
hingga pasar percaya. Tunjanglah dengan bukti/track record(rekam
jejak/pengalaman) selama ini.
4. Differentiation
Diferensiasi bermakna anda mampu
mengintegrasikan antara content (isi) dan context(konteks) anda.
Konten adalah isi anda, sedang konteks
adalah ‘pembungkus’. Kemampuan anda dalam bidang tertentu, pendidikan,
pengalaman dan bakat adalah isi anda. Isi/konten adalah what to offer, sedangkan konteks
adalah how to offer.
Ada orang
yang contentnya bagus, namun context_nya
berantakan. Padahal yang terlihat pertama kali adalah konteks/pembungkusnya.
Nah sebenarnya anda boleh memilih anda
akan beda di konten atau pun konteks. Namun saya sarankan, integrasikan
keduanya. Baik konten maupun konteks. Pastikan bahwa keduanya terintegrasi
dengan baik.
5. Marketing Mix
Marketing mix terdiri
dari 4P. Product, price, promotion dan place. Gabungan dari product price disebut offer (apa yang kita
tawarkan kepada orang/pasar). Anda harus menawarkanservice yang anda miliki.
Anda juga harus memasang harga anda.
Selain itu, anda harus dapat diakses
melalui promotion dan place. Kalau tidak mudah diakses,tidak ada gunanya offering yang anda miliki.
Dalam merancang 4P, anda harus kembali
pada konsep diferensiasi. Anda mau different dalam hal/ bidang
apa? Buat agar anda mudah diterima oleh target pasar anda.
Anda dapat membedakan TPI dengan Metro
TV bukan? Anda juga dapat membedakan Melly dan Dewiq, yang sama-sama pencipta
lagu, KD dan Iis Dahlia (yang sama-sama penyanyi), Rhoma Irama dan Jaja Miharja
(yang sama-sama penyanyi dangdut).
6. Selling
Menjual diri menyangkut long term
relationship. Bangunlah hubungan dan jagalah hubungan
dengan pelanggan/pasar anda. Jangan melakukan ‘hard selling’ (kasar dan
terang-terangan) tetapi lakukanlah soft selling. Namun perlu diingat bahwa soft
selling tak berarti pasif dan hanya menunggu. Lakukan dengan elegan. Memang tidak mudah karena marketing or selling
is about art.
Menjual adalah seni.
Ada feature selling,
benefit selling, dan solution selling. Feature selling artinya anda menjual service. Benefit selling artinya anda
menawarkan benefit/manfaat apa yang akan didapat oleh pelanggan/pasar anda jika
mereka menerima/membeli anda. Sedangkan solution selling adalah anda menawarkan
solusi atas masalah pelanggan anda. Dalam hal solution selling, seolah-olah anda
mengatakan seperti ini kepada pelanggan anda “ anda punya masalah?, pilihlah
saya, saya akan menyelesaikan masalah anda, sebab saya menjual solusi!”
7. Brand
Jangan anggap nama anda adalah hanya
sekedar nama. Nama harus diketahui oleh orang banyak dan orang harus mengerti
asosiasi apa yang melekat pada nama anda. Anda kenal Mario Teguh, Bill Gate,
Titik Puspa, Inul, Tina Talisa, Karni Ilyas, abu Rizal Bakri, dll ? Asosiasi
apa yang melekat pada mereka? Begitu saya sebut nama tersebut, apa yang anda
ingat dari mereka? Siapa mereka? Itulah “brand”. Bangunlah brand anda dan
jagalah dia.
8. Service
Pelajarilah ilmu-ilmu ‘melayani’ (service), supaya brand anda bagus. Supaya
bagus, anda harus melayani dengan baik. Anda bukan saja harus belajar mengenali
atau mengontrol mood anda, tetapi anda juga harus mengenali mood orang lain. Agar
service anda mantap, anggap service sebagai tugas kita. Layani orang-orang yang
membutuhkan bantuan kita. Dengan melakukanservice yang tulus, brand anda akan memiliki value/nilai. Brand yang
anda bangun akan menjadi semakin bernilai.
9. Process
Perbaiki terus kualitas. Itulah proses
membangun brand. Dalam proses, ada
istilah QCD (quality,
cost, delivery). Perbaiki ketiganya. Upayakan untuk
memberikan kualitas dengan biaya yang hemat. Jika anda memberikan service
berkualitas dengan energi yang berlebih-lebihan, itu artinya anda tidak
efisien. Ingat bahwa sumber daya anda terbatas. Service delivery anda haruslah tepat
waktu.
Sumber:www.papanputih.com